- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Diposting oleh
Neng aladin
pada tanggal
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Segala puji hanya bagi Allah, yang telah menyampaikan kita
dipenghujung 10 hari kedua bulan Ramadhan. Kini kita telah memasuki 10
ketiga atau terakhir bulan Ramadhan. Hari-hari yang memiliki kelebihan
dibanding lainnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada 10
terakhir Ramadhan ini MENGGANDAKAN ibadah badinda yang tidak beliau lakukan pada hari-hari lainnya.
Ummul Mu`minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan tentang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada 10 terakhir Ramadhan :
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر - أي العشر الأخير من رمضان - شد مئزره، وأحيا ليله، وأيقظ أهله . متفق عليه
“Adalah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki 10 terakhir
Ramadhan, beliau menguatkan ikatan tali sarungnya (yakni meningkat
amalan ibadah baginda), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan
istri-istrinya.” Muttafaqun ‘alaihi
Keutamaan 10 Terakhir bulan Ramadhan :
Ummul Mu`minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan tentang Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam pada 10 terakhir Ramadhan kurang lebih sebagai berikut :
“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki 10 terakhir Ramadhan, beliau mengencangkan tali sarungnya (yakni meningkat amaliah ibadah beliau), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan istri-istrinya.” Muttafaqun ‘alaihi
“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki 10 terakhir Ramadhan, beliau mengencangkan tali sarungnya (yakni meningkat amaliah ibadah beliau), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan istri-istrinya.” Muttafaqun ‘alaihi
Pertama :
Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam serius dalam melakukan amalan
ibadah lebih banyak dibanding hari-hari lainnya. Peningkatan ibadah di
sini tidak terbatas pada satu jenis ibadah tertentu saja, namun meliputi
semua jenis ibadah baik solat, tilawatul qur`an, dzikir, shadaqah, dll.
Kedua : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada 10 Terakhir
ini, Baginda mengasingkan diri dari berbagai aktiviti keduniaan, untuk
baginda menumpukan ibadah dan merasakan lezatnya ibadah tersebut.
Ketiga : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membangunkan istri-istri
baginda agar mereka juga berjaga untuk melakukan solat, dzikir, dan
lainnya. Hal ini karena semangat besar beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam agar keluarganya juga dapat meraih keuntungan besar pada
waktu-waktu utama tersebut.
Keempat :
Pada malam-malam 10 Terakhir inilah sangat besar kemungkinan salah satu
di antaranya adalah malam Lailatur Qadar. Suatu malam penuh barakah
yang lebih baik daripada seribu bulan.
#Keutamaan Lailatul Qadr
Di antara
nikmat Allah subhanahu wa ta’ala terhadap umat Islam, dianugerahkannya
kepada mereka satu malam yang mulia dan mempunyai banyak keutamaan.
Suatu keutamaan yang tidak pernah didapati pada malam-malam selainnya.
Tahukah anda, malam apakah itu? Dia adalah malam “Lailatul Qadr”. Suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firman Allah I:
إِنَّا
أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ
الْقَدْرِ * لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ * تَنَزَّلُ
الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ *
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ *
“Sesungguhnya
Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul
Qadr). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan (Lailatul Qadr) itu?
Malam kemuliaan itu (Lailatul Qadr) lebih baik dari seribu bulan. Pada
malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin
Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan
sampai terbit fajar”. (Al-Qadr: 1-5)
Asy-Syaikh
Shalih Al-Fauzan hafizhahullah berkata: “Bahwasanya (pahala) amalan pada
malam yang barakah itu setara dengan pahala amalan yang dikerjakan
selama 1000 bulan yang tidak ada padanya Lailatul Qadr. 1000 bulan itu
sama dengan 83 tahun lebih. Itulah di antara keutamaan malam yang mulia
tersebut. Maka dari itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berusaha
untuk meraihnya, dan beliau bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِإِيْمَاناًوَاحْتِسَاباً،غُفِرَلَهُ مَاتَقَدَّمُ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa
menegakkan solat pada malam Lailatul Qadr atas dorongan iman dan
mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah
lalu”. (H.R Al Bukhari no.1768, An Nasa’i no. 2164, Ahmad no. 8222)
Tanda-tanda Lailatul Qadr
Pagi harinya matahari terbit dalam keadaan tidak menyilaukan, seperti halnya bejana (yang terbuat dari kuningan). (H.R Muslim)
Lailatul
Qadr adalah malam yang tenang dan sejuk (tidak panas dan tidak sejuk)
serta sinar matahari di pagi harinya tidak menyilaukan. (H.R Ibnu Khuzaimah dan Al Bazzar)
Dengan Apakah Menghidupkan 10 Terakhir Ramadhan dan Lailatul Qadr?
Asy-Syaikh
‘Abdul Aziz bin Baz dan Asy Syaikh Abdullah bin Qu’ud rahimahumallahu
berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih
bersungguh-sungguh beribadah pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan untuk
mengerjakan solat (malam), membaca Al-Qur’an, dan berdo’a daripada
malam-malam selainnya”. (Fatawa Ramadhan, hal.856)
Demikianlah
hendaknya seorang muslim/muslimah … Menghidupkan malam-malamnya pada 10
Terakhir di bulan Ramadhan dengan meningkatkan ibadah kepada Allah
subhanahu wa ta’ala; solat tarawih dengan penuh iman dan harapan pahala
dari Allah I semata, membaca Al-Qur’an dengan berusaha memahami
maknanya, membaca buku-buku yang bermanfaat, dan bersungguh-sungguh
dalam berdo’a serta memperbanyak dzikrullah.
Di antara
bacaan do’a atau dzikir yang paling afdhal untuk dibaca pada malam (yang
diperkirakan sebagai Lailatul Qadr) adalah sebagaimana yang ditanyakan
Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam : “Wahai Rasulullah jika aku mendapati Lailatul Qadr, do’a apakah yang aku baca pada malam tersebut?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Bacalah:
اللهم إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Pemberi Maaf, Engkau suka pemberian maaf, maka maafkanlah aku”. (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Maka hendaknya pada malam tersebut memperbanyak do’a, dzikir, dan istighfar.
Komentar
Posting Komentar